Jenis Sastra: Mengkaji Beragam Karya Sastra yang Mempengaruhi Identitas dan Kebudayaan Manusia

Karya sastra yang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan gagasan, emosi, dan pandangan hidup merupakan ekspresi kekayaan budaya dan intelektual umat manusia. Kekayaan imajinasi manusia dan keragaman gagasan sepanjang sejarah tercermin dalam beragam Jenis Sastra. Artikel ini akan mengkaji berbagai Jenis Sastra, dari kuno hingga modern, yang telah mempengaruhi budaya dan identitas manusia.

Memahami Sastra: Jenis Sastra tidak mungkin dipisahkan dari realitas kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena dalam tulisan orang dapat menjadi subjek sekaligus objek.
Jenis Sastra tidak hanya melibatkan tulisan di atas kertas, tetapi sastra selalu menjadi bagian penting dari keberadaan manusia. Manusia dapat mengkomunikasikan tujuannya kepada orang lain melalui sastra, mulai dari pemerintah hingga masyarakat umum.

Pengertian Sastra: Jenis, Fungsi, dan Periodisasi Perkembangan Sastra di  Indonesia - Gramedia Literasi

Puisi

Puisi adalah Jenis Sastra yang memiliki bahasa dan ritme yang indah. Puisi memberi penulis cara yang kreatif dan ringkas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan gambaran imajinatif mereka melalui strukturnya, yang sering kali dipengaruhi oleh pola meteran atau rima. Soneta Shakespeare dan haiku Jepang hanyalah dua contoh dari sekian banyak peradaban yang menggunakan puisi sebagai media ekspresi artistik.

Prosa

Jenis Sastra yang paling populer adalah prosa, yang memerlukan penyusunan narasi dengan cara yang lebih terorganisir dan longgar. Karya fiksi seperti novel, cerita pendek, dan esai memungkinkan penulis untuk melangkah lebih jauh ke dalam pengembangan karakter, cerita, dan ide. Karya klasik Jenis Sastra prosa antara lain “Moby-Dick” oleh Herman Melville dan “Hundred Years of Solitude” oleh Gabriel Garcia Marquez.

Drama

Komposisi tertulis yang dimaksudkan untuk dibawakan di atas panggung disebut drama. Jenis Sastra Drama menggunakan aksi dan pengembangan karakter untuk menyampaikan alur cerita secara grafis melalui karakter yang kaya dan bahasa yang kuat. Mahakarya dramatis seperti “Romeo and Juliet” oleh William Shakespeare dan “Waiting for Godot” oleh Samuel Beckett adalah contoh teater yang tak lekang oleh waktu.

Mitologi dan Cerita Rakyat

Mitologi dan cerita rakyat adalah Jenis Sastra yang menggunakan cerita untuk menyebarkan warisan budaya dan kepercayaan. Karya yang menyampaikan cita-cita, moral, dan sejarah masyarakat ini sering diwariskan dari generasi ke generasi. Epos India seperti “Mahabharata” dan “Ramayana” serta mitologi Yunani termasuk dewa-dewa seperti Zeus dan Hera adalah dua contohnya.

Dongeng untuk Anak

Buku anak merupakan salah satu Jenis Sastra tulisan yang ditujukan khusus untuk pembaca usia muda. Seringkali, pelajaran moral atau pendidikan disajikan dalam karya ini melalui eksploitasi karakter-karakter fantastik. klasik seperti J.K. Buku “Harry Potter” karya Rowling atau “Petualangan Alice di Negeri Ajaib” karya Lewis Carroll menjadi sangat populer di kalangan pembaca dari segala usia.

Analisis Sastra

Analisis dan penilaian karya Jenis Sastra termasuk dalam kritik sastra. Kritik sastra membahas tema, gaya, dan cita-cita yang terkadang dikaburkan dalam karya sastra, baik novel maupun artikel. Pengetahuan yang lebih luas terhadap karya-karya terkini atau terbukanya pandangan-pandangan segar terhadap karya-karya yang diterbitkan sebelumnya, keduanya dapat dicapai melalui kritik sastra.

Fiksi dengan Sains

Fiksi ilmiah adalah Jenis Sastra tulisan yang membenamkan pembaca dalam alam semesta fantastik yang diinformasikan oleh ide-ide sains atau teknologi. Fiksi ilmiah klasik seperti “1984” karya George Orwell dan “Dune” karya Frank Herbert menyenangkan pembaca sekaligus mengajukan pertanyaan tentang masa depan.

Memoar dan Otobiografi

Memoar dan otobiografi adalah Jenis Sastra yang menggambarkan kehidupan seseorang, sering kali melalui kata-katanya sendiri. Penggambaran mendalam tentang kehidupan manusia dapat ditemukan dalam karya-karya seperti “The Diary of Anne Frank” dan “The Diary of a Young Girl”, yang telah menginspirasi banyak pembaca.

Puisi dan Pantun

Puisi dan panun merupakan Jenis Sastra yang mempunyai pola dan kerangka yang unik. Pantun yang sangat disukai dalam budaya Melayu ini memiliki skema rima yang terdiri dari empat baris. Meskipun puisi hadir dalam berbagai bentuk, seperti ghazal, haiku, dan pantun jenaka, masing-masing memiliki tradisi dan kualitas tersendiri.

Karya Sastra Modern

Karya sastra atau Jenis Sastra Modern yang diciptakan pada era sekarang dianggap kontemporer. Penulis modern meneliti isu-isu kontemporer, sering kali menggambarkan perubahan dalam masyarakat, politik, atau teknologi. Karya-karya ini mencakup drama yang menangkap emosi dan realitas dunia modern serta buku dan puisi modern.

Kesimpulan

Jenis Sastra, mulai dari kritik sastra yang sangat analitis hingga puisi yang memancarkan keindahan bahasa, merupakan komponen penting dari warisan budaya umat manusia. Jenis Sastra, dalam segala bentuknya, merupakan cerminan emosi, gagasan, dan imajinasi manusia dari waktu ke waktu. Membaca beragam karya sastra ini tidak hanya merupakan perjalanan melintasi waktu, tetapi juga memungkinkan seseorang mengapresiasi kedalaman ekspresi manusia yang dapat dicapai melalui kata-kata dan narasi.

Jenis Sastra merupakan cerminan dari keragaman pemikiran dan budaya manusia. Melalui berbagai bentuknya, sastra tidak hanya menginspirasi dan menghibur pembacanya, namun juga mencatat pergeseran nilai-nilai masyarakat dan mencerminkan peristiwa sejarah. Puisi-puisi yang dengan lihai memadukan bahasa yang indah, prosa yang dengan cekatan menangkap seluk-beluk kehidupan, lakon yang mencekam, dan beberapa Jenis Sastra lainnya semuanya berkontribusi pada warisan sastra umat manusia dengan menambahkan lapisan keindahan dan makna. Memahami dan mengapresiasi keberagaman pemikiran manusia dan ekspresi budaya yang terus berkembang dapat dicapai melalui refleksi terhadap berbagai Jenis Sastra.

Fungsi Sastra: Meretas Batas Kreativitas dalam Dunia Berita

Dalam era berita digital berkembang pesat, pertanyaan tentang peran sastra dalam konteks berita mungkin muncul sebagai isu yang terabaikan. Bagaimana karya sastra, seringkali dianggap sebagai bentuk seni hiburan, dapat berdampingan dengan tugas serius fungsionalnya dalam menyampaikan informasi berita? Artikel ini akan merinci fungsi sastra dalam dunia jurnalistik, meretas batas kreativitas dalam narasi berita.

Sastra: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis dan Manfaatnya Dalam Kehidupan - - Berita Info Publik, Pendidikan Pelayanan Publik

Dimensi Emosional dalam Pemberitaan

Berita seringkali dianggap sebagai kumpulan fakta kejadian terkini, namun sastra membuka pintu ke dimensi emosional lebih dalam. Sastra dalam berita mampu merangkul pembaca dengan gaya penceritaan penuh warna nuansa. Menyisipkan unsur fungsi sastra dalam laporan berita dapat menciptakan keterlibatan emosional lebih besar, membuat pembaca lebih terhubung dengan kisah yang disampaikan.

Penggunaan Bahasa yang Kreatif dan Menggugah

Dalam berita sehari-hari, penggunaan bahasa sering kali cenderung formal informatif. Namun, fungsi sastra membawa kekayaan kata-kata, struktur kalimat dapat menghidupkan teks. Dengan mengintegrasikan elemen fungsi sastra, reporter dapat menciptakan narasi yang menggugah membuat pembaca tidak hanya terinformasi, tetapi juga terhibur terinspirasi.

Meningkatkan Keterbacaan dan Retensi Informasi

Ketika fungsi sastra bersentuhan dengan berita, kekuatan imajinasi dapat memberikan kontribusi besar pada keterbacaan dan retensi informasi. Kata-kata yang dipilih dengan cermat, metafora tepat, dan penggambaran hidup dapat membantu pembaca untuk lebih mudah memahami mengingat informasi disampaikan.

Meretas Stereotip dan Menggali Perspektif Alternatif

Fungsi sastra dalam konteks berita memberdayakan untuk meretas stereotip menggali perspektif alternatif. Dengan pendekatan ini, fungsi sastra menjadi alat yang memungkinkan reporter menghadirkan cerita lebih inklusif, menyajikan sudut pandang jarang terlihat, menghadirkan dimensi baru dalam penyampaian informasi. Sastra, dengan keleluasaannya dalam membentuk narasi, membantu mengubah paradigma pembaca dengan memecahkan stereotip menghadirkan pandangan yang lebih kaya beragam dalam pelaporan berita.
Sebagian besar berita cenderung mengikuti formula, norma tertentu. Namun, sastra memperbolehkan reporter untuk meretas stereotip ada menggali perspektif alternatif. Dengan pendekatan ini, berita dapat menjadi lebih inklusif, mampu memberikan pandangan yang lebih luas tentang suatu peristiwa.

Memperkaya Konteks Sejarah dan Budaya

Fungsi sastra dalam berita tidak hanya terbatas pada aspek-aspek emosional kreatif. Fungsi sastra juga dapat berperan dalam memperkaya konteks sejarah dan budaya suatu peristiwa. Dengan merinci latar belakang secara mendalam, berita dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada pembaca, membantu mereka memahami dampak peristiwa secara holistik.

Fungsi sastra dalam konteks berita menciptakan dimensi memperkaya konteks sejarah budaya suatu peristiwa. Dengan merinci latar belakang secara mendalam, fungsi sastra menghadirkan pemahaman komprehensif, memberikan nuansa historis budaya memperkaya penyampaian informasi. Sastra menjadi jembatan antara fakta berita dengan warisan sejarah dan kekayaan budaya, menciptakan narasi yang menggugah pemikiran meningkatkan pemahaman pembaca tentang realitas terjadi.

Menciptakan Ruang untuk Refleksi dan Analisis

Berita seringkali mengejar kecepatan dalam memberikan informasi, namun fungsi sastra membuka pintu untuk refleksi, analisis lebih mendalam. Dengan menambahkan elemen fungsi sastra, reporter dapat memberikan waktu bagi pembaca untuk merenung, menganalisis implikasi lebih jauh dari suatu kejadian.
Fungsi sastra dalam konteks berita menciptakan ruang untuk refleksi, analisis mendalam. Dengan menambahkan elemen fungsi sastra, reporter membuka pintu bagi pembaca untuk merenung lebih jauh, menganalisis implikasi suatu kejadian, memberikan waktu bagi mereka untuk memahami dengan lebih baik. Fungsi Sastra tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memahami makna di balik peristiwa, menciptakan keterlibatan yang lebih mendalam dengan memotivasi pembaca untuk berpikir kritis, menganalisis aspek-aspek yang lebih kompleks dari suatu berita

Menyampaikan Realitas dengan Sudut Pandang Subyektif

Fungsi sastra dalam konteks berita memungkinkan penyampaian realitas dengan sudut pandang subyektif khas. Dengan keleluasaannya dalam membentuk narasi, fungsi sastra memungkinkan reporter untuk memberikan nuansa personal, unik pada suatu cerita. Ini tidak hanya menghadirkan dimensi emosional, tetapi juga memberikan keberagaman dalam penyajian berita. Sastra membuka pintu untuk menjelajahi keberagaman sudut pandang, menciptakan cerita lebih pribadi dan mendalam, menyajikan realitas dengan warna-warni berasal dari pengalaman subyektif.
Dalam konteks berita, objektivitas dianggap sangat penting. Namun, fungsi sastra memberikan keleluasaan bagi reporter untuk menyampaikan realitas dengan sudut pandang subyektif. Hal ini dapat menciptakan keberagaman dalam penyajian berita, memberikan nuansa personal yang unik kepada suatu cerita.

Menantang Batas Gaya Jurnalistik Tradisional

Sastra dalam berita tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai alat untuk menantang batas gaya jurnalistik tradisional. Reporter dapat menggunakan teknik naratif yang lebih kompleks, seperti flashbacks atau montase, untuk menciptakan efek dramatis yang meningkatkan daya tarik berita.

Daftar Poin:

  • Sastra dapat merangsang keterlibatan emosional pembaca dalam berita.
  • Penggunaan bahasa kreatif dalam berita dapat menarik perhatian pembaca.
  • Dimensi imajinatif fungsi sastra dapat meningkatkan keterbacaan dan retensi informasi.
  • Penggunaan fungsi sastra dapat membantu meretas stereotip dalam berita.
  • Sastra dapat memperkaya konteks sejarah dan budaya suatu peristiwa.
  • Fungsi sastra dalam berita menciptakan ruang untuk refleksi dan analisis.
  • Memberikan sudut pandang subyektif dapat membuat berita lebih personal.
  • Penggunaan fungsi sastra dapat menantang batas gaya jurnalistik tradisional.

Dengan menggabungkan kekuatan fungsi sastra dalam kerangka berita, reporter dapat menciptakan narasi yang lebih kuat dan relevan, meretas batas kreativitas yang mungkin sebelumnya dianggap tidak mungkin. Dengan begitu, fungsi sastra bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai alat penting dalam mengomunikasikan realitas kompleks di sekitar kita.

Tren Sastra dalam Era Milenial: Bahasa yang Menyala di Antara Generasi Baru

Sastra telah menjadi cermin budaya manusia sejak zaman kuno. Di setiap zaman, perkembangan bahasa dan gaya tulisan mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan cara pandang masyarakat pada saat itu. Sastra tidak hanya sekadar alat untuk menyampaikan cerita, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam. Di era milenial ini, perkembangan sastra tidak terkecuali. Bahasa yang digunakan, tema yang diangkat, dan cara penyampaian cerita menjadi lebih beragam dan mengikuti perubahan-perubahan dalam masyarakat. Mari kita telaah lebih dalam tentang fenomena “Sastra Dikalangan Bahasa Milenial”.

Sastra

Sastra

  • Bahasa Milenial: Bahasa yang Menyala

Bahasa yang digunakan dalam karya sastra milenial cenderung merepresentasikan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh generasi milenial. Kata-kata slang, singkatan, dan frasa yang populer di media sosial seringkali menjadi bagian integral dari karya-karya sastra modern. Hal ini mencerminkan cara berkomunikasi yang unik dan khas di antara generasi baru. Penggunaan bahasa yang lebih santai dan informal juga memperkuat kedekatan antara penulis dan pembaca, menciptakan pengalaman membaca yang lebih personal dan relevan.

  • Tema dan Isu yang Relevan

Karya sastra milenial seringkali mengangkat tema dan isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari generasi milenial. Mulai dari isu teknologi, identitas diri, cinta dan hubungan, hingga perubahan sosial dan politik, sastra milenial mencerminkan kekhawatiran dan perjuangan yang dihadapi oleh generasi ini. Karya-karya tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan dan merespons realitas yang ada di sekitar mereka.

  • Gaya Penulisan yang Kreatif

Salah satu ciri khas sastra milenial adalah kekreatifan dalam gaya penulisan. Penulis-penulis muda seringkali menggunakan teknik penulisan yang inovatif, seperti narasi non-linier, penggunaan metafora modern, dan penggabungan berbagai media, seperti teks, gambar, dan video. Hal ini menciptakan pengalaman membaca yang lebih dinamis dan menarik, serta menantang batasan-batasan konvensional dalam sastra.

  • Komunitas Sastra di Era Digital

Perkembangan teknologi dan media sosial telah memungkinkan terbentuknya komunitas sastra yang lebih luas dan terbuka. Melalui platform-platform seperti blog, forum diskusi, dan media sosial, para penulis dan pembaca dapat saling berinteraksi, berbagi karya, dan memberikan umpan balik secara langsung. Hal ini tidak hanya memfasilitasi pertukaran ide dan inspirasi, tetapi juga membantu meningkatkan eksposur dan apresiasi terhadap karya-karya sastra milenial.

  • Kolaborasi Antar-disiplin

Sastra milenial juga seringkali terlibat dalam kolaborasi dengan disiplin-disiplin lain, seperti seni visual, musik, dan seni pertunjukan. Karya-karya yang menggabungkan berbagai medium seni ini menciptakan pengalaman yang lebih multi-dimensi dan memungkinkan penonton atau pembaca untuk merasakan dan memahami pesan yang disampaikan melalui berbagai cara yang berbeda.

  • Peran Literasi Digital

Literasi digital menjadi sangat penting dalam mengakses dan mengapresiasi karya sastra milenial. Kemampuan untuk menavigasi berbagai platform online, memahami bahasa dan kode-kode yang digunakan dalam media sosial, serta kritis dalam memilah informasi merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam memahami dan menafsirkan karya-karya sastra modern.

Peran Sastra dalam Mempertahankan Identitas Budaya

Meskipun berkembang dalam konteks globalisasi dan digitalisasi, sastra milenial juga memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya lokal. Banyak penulis muda yang menggunakan karya-karya mereka untuk mengangkat dan memperjuangkan kekayaan budaya dan bahasa daerah, serta untuk mengkritisi dampak negatif dari globalisasi terhadap keberagaman budaya.

  • Tantangan dan Peluang di Era Milenial

Tantangan yang dihadapi oleh sastra milenial termasuk persaingan yang semakin ketat di dunia digital, pendekatan yang lebih kritis terhadap karya-karya yang dihasilkan, serta perubahan-perubahan dalam preferensi pembaca. Namun, di tengah tantangan tersebut, sastra milenial juga menawarkan peluang yang besar untuk mengembangkan kreativitas, berbagi cerita-cerita yang unik, dan menyuarakan berbagai isu yang relevan bagi generasi ini.

Melalui perpaduan antara kekayaan bahasa, kreativitas, dan kepekaan terhadap isu-isu zaman, sastra milenial mampu menciptakan pengalaman membaca yang menginspirasi, menghibur, dan merangsang pikiran. Dalam era di mana segalanya bergerak dengan cepat dan informasi begitu mudah diakses, sastra milenial menawarkan kedalaman dan keintiman yang mungkin sulit ditemukan dalam bentuk-bentuk ekspresi lainnya. Jadi, mari bersama-sama menjelajahi dunia sastra milenial, menemukan keindahan dalam bahasa yang menyala di antara generasi baru ini.

Pengertian Sastra Terbaru 2022

Pengertian Sastra Terbaru 2022 – Kata ‘Sastra’ adalah bentuk modifikasi dari kata Latin (literra, litteratura atau litteratus) yang berarti ‘tulisan yang dibentuk dengan huruf’. Mari kita lihat apa itu pengertian sastra dalam definisi.

Sastra pada umumnya dapat berupa karya tulis apa saja, tetapi khususnya karya tulis artistik atau intelektual. Merupakan salah satu Seni Rupa, seperti Seni Lukis, Tari, Musik, dll yang memberikan kenikmatan estetis bagi pembacanya. Ini berbeda dari karya tulis lain hanya dengan satu ciri tambahannya: yaitu keindahan estetika. Jika sebuah karya tulis tidak memiliki keindahan estetika dan hanya melayani tujuan utilitarian, itu bukanlah pengertian sastra. Seluruh genre seperti puisi, drama, atau prosa merupakan perpaduan antara karya intelektual dan keindahan estetis dari karya tersebut. Ketika tidak ada keindahan estetis dalam karya tulis apapun yang bukan sastra.

Pengertian Sastra Terbaru 2022

Pengertian Sastra menurut para penulis yang berbeda

Sepanjang sejarah Sastra, banyak penulis besar telah mendefinisikannya dan mengungkapkan maknanya dengan cara mereka sendiri. Berikut adalah beberapa definisi pengertian sastra yang terkenal oleh penulis terkenal yang tak lekang oleh waktu.

  • Virginia Woolf: Virginia mendefinisikan sastra dengan cara yang sempurna. “Sastra dipenuhi dengan puing-puing orang-orang yang berpikiran di luar nalar terhadap pendapat orang lain.”
  • Ezra Pound: “Sastra yang hebat hanyalah bahasa yang sarat dengan makna hingga tingkat yang paling mungkin.”
  • Alfred North Whitehead: “Dalam sastralah pandangan konkret kemanusiaan menerima ekspresinya.”
  • Salman Rushdie: “Sastra adalah tempat saya pergi untuk menjelajahi tempat tertinggi dan terendah dalam masyarakat manusia dan dalam jiwa manusia, di mana saya berharap untuk menemukan bukan kebenaran mutlak tetapi kebenaran kisah, imajinasi dan hati.”
  • Henry James: “Dibutuhkan banyak sejarah untuk menghasilkan sedikit literatur.”
  • Lewis: “Sastra menambah realitas, tidak hanya menggambarkannya. Ini memperkaya kompetensi yang diperlukan yang dibutuhkan dan disediakan oleh kehidupan sehari-hari; dan dalam hal ini, ia mengairi gurun yang telah menjadi kehidupan kita.”
  • Oscar Wilde: “Sastra selalu mengantisipasi kehidupan. Itu tidak menyalinnya tetapi membentuknya sesuai tujuannya. Abad kesembilan belas, seperti yang kita ketahui, sebagian besar merupakan penemuan Balzac.”
  • Chesterton: “Sastra adalah kemewahan; fiksi adalah suatu keharusan.”
  • Forster: Definisi sastra menurut Forster sangat menarik. “Apa yang luar biasa dari sastra yang hebat adalah bahwa ia mengubah orang yang membacanya menjadi kondisi orang yang menulis.”

Semua definisi sastra oleh penulis-penulis hebat ini menyajikan aspek-aspek yang berbeda darinya, dan menunjukkan bahwa dalam banyak hal itu bisa efektif.

Baca Juga; Mendeskripsikan Tentang Sastra dan Prosa 2022

Sastra: Sebuah Penggambaran Masyarakat

Mungkin terdengar aneh bagaimana hubungan sastra dengan masyarakat. Namun, sastra adalah bagian integral dari masyarakat mana pun dan memiliki efek mendalam pada cara dan pemikiran orang-orang dari masyarakat itu. Sebenarnya, masyarakat adalah satu-satunya subyek sastra. Ini benar-benar membentuk masyarakat dan kepercayaannya. Mahasiswa yang belajar sastra tumbuh menjadi masa depan sebuah negara. Oleh karena itu, ia memiliki dampak pada masyarakat dan membentuknya.

Menurut definisi yang berbeda dari sastra oleh penulis, secara harfiah penggambaran masyarakat; oleh karena itu, kami menyebutnya ‘cermin masyarakat’. Penulis menggunakannya secara efektif untuk menunjukkan aspek buruk masyarakat yang memperbaikinya. Mereka juga menggunakannya untuk menyoroti aspek positif dari suatu masyarakat untuk mempromosikan lebih banyak niat baik di masyarakat.

Esai-esai dalam sastra sering kali mengangkat masalah di suatu negara dan menyarankan solusi untuk itu. Produser membuat Film dan menulis Novel untuk menyentuh mata pelajaran seperti moral, penyakit mental, patriotisme, dll. Melalui tulisan seperti itu, mereka menghubungkan semua hal dengan masyarakat. Genre lain juga bisa menghadirkan gambaran masyarakat. Kita harus ingat bahwa gambaran yang digambarkan oleh sastra tidak selalu benar. Penulis dapat menyajikannya untuk mengubah masyarakat dengan cara mereka sendiri.

Dampak Sastra bagi Masyarakat:

Pengaruh sastra pada masyarakat bisa positif dan negatif. Karena itu, filsuf terkenal Aristoteles dan Plato memiliki pendapat yang berbeda tentang pengaruhnya terhadap masyarakat.

Plato adalah orang yang memulai ide dialog tertulis. Dia adalah seorang moralis dan dia tidak menyetujui puisi karena dia menganggapnya tidak bermoral. Dia menganggap puisi didasarkan pada ide-ide yang salah sedangkan dasar filsafat berasal dari kenyataan dan kebenaran. Plato mengklaim bahwa, “puisi mengilhami emosi yang tidak diinginkan dalam masyarakat. Menurutnya, puisi harus disensor dari orang dewasa dan anak-anak karena takut akan konsekuensi merugikan yang bertahan lama” (Leitch & McGowan). Dia lebih lanjut menjelaskannya dengan mengatakan, “Anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui emosi apa yang harus ditempa dan mana yang harus diekspresikan karena emosi yang diungkapkan tertentu dapat memiliki konsekuensi yang bertahan lama di kemudian hari”. Dia berkata, “Emosi yang kuat dari segala jenis harus dihindari, karena takut mereka lepas kendali dan menciptakan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki” (Leitch & McGowan). Namun, dia tidak setuju dengan jenis puisi dan ingin itu menjadi ch .marah.

Sekarang Aristoteles menganggap pengertian sastra dari semua jenis sebagai bagian penting dari pengasuhan anak-anak. Aristoteles mengklaim bahwa, “puisi membawa kita lebih dekat dengan kenyataan. Dia juga menyebutkan dalam tulisannya bahwa itu mengajarkan, memperingatkan, dan menunjukkan kepada kita konsekuensi dari perbuatan buruk”. Ia berpandangan bahwa puisi tidak perlu menimbulkan perasaan negatif.

Oleh karena itu, hubungan pengertian sastra dengan masyarakat sangatlah penting. Ini mungkin memiliki beberapa dampak negatif, melalui pembelajaran terbimbing yang dapat kita hindari. Secara keseluruhan, ini adalah cara terbaik untuk menyampaikan informasi ke generasi berikutnya dan merupakan bagian integral dari pembelajaran.

Mendeskripsikan Tentang Sastra dan Prosa 2022

Mendeskripsikan Tentang Sastra dan Prosa 2022 – Sastra, dalam makna luas, ialah karya tulis apa saja. Secara etimologis, istilah ini datang dari bahasa Latin litaritura/litteratura “tulisan yang dibuat dengan huruf”, walau beberapa pengertian meliputi text lisan atau nyanyian. Lebih persisnya, tulisanlah yang mempunyai nilai sastra. Sastra bisa dikelompokkan menurut apa itu fiksi atau non-fiksi dan apa itu puisi atau prosa. Selanjutnya bisa diperbedakan menurut beberapa bentuk khusus seperti novel, narasi pendek atau sinetron, dan beberapa karya kerap digolongkan menurut masa riwayat atau kepatuhannya pada feature seni atau keinginan (jenis) tertentu.

Mendeskripsikan Tentang Sastra dan Prosa 2022

Dipandang cuma untuk karya tulis, pertama kalinya dibuat oleh beberapa peradaban paling dahulu di dunia—yaitu peradaban Mesir Kuno dan Sumeria—sedini milenium keempat SM; diambil untuk masukkan text lisan atau dinyanyikan, itu berasal lebih cepat, dan beberapa kreasi tercatat pertama kemungkinan didasari pada adat lisan yang telah ada awalnya. Bersamaan mengembangnya budaya dan warga perkotaan, terjadi proliferasi berbentuk sastra. Perubahan tehnologi bikin memungkinkannya untuk dialokasikan dan dirasakan dalam rasio yang belum sempat terjadi awalnya, yang mencapai puncak pada era ke-2 puluh satu dalam sastra electronic.

Pengertian

Pengertian sastra sudah bervariatif dari hari ke hari. Di Eropa Barat saat sebelum era ke-8 belas, sebagai istilah memperlihatkan semua buku dan tulisan. Pemahaman istilah yang lebih terbatas ada sepanjang masa Romantis, di mana dia mulai batasi sastra “imajinatif”.

Pembicaraan kontemporer mengenai apa yang disebut sastra bisa disaksikan sebagai kembali lagi ke ide yang lebih tua serta lebih inklusif mengenai apa yang disebut sastra. Study budaya, misalkan, ambil sebagai subyek analitis jenis terkenal dan minoritas, dari sisi kreasi kanonik.

Wujud Khusus

Puisi ialah satu wujud seni sastra yang memakai kualitas estetis dan ritmis bahasa untuk menghidupkan arti dari sisi, atau sebagai alternatif, arti berpura-pura biasa (arti yang ditujukan biasa). Puisi secara tradisionil diperbedakan dari prosa karena ditata dalam syair; prosa dituangkan dalam kalimat, puisi dalam baris; sintaksis prosa ditetapkan oleh arti, dan sintaksis puisi digenggam melewati mtr. atau faktor visual puisi.
Saat sebelum era ke-9 belas, puisi biasanya dimengerti sebagai suatu hal yang ditata dalam garis-garis metrik; maka dari itu, di tahun 1658 pengertian puisi ialah “semua tipe subyek yang terbagi dalam Irama atau Syair”. Kemungkinan sebagai akibatnya karena dampak Aristoteles (Puisinya), “puisi” saat sebelum era ke-9 belas umumnya kurang sebagai panggilan tehnis untuk ayat dibanding kelompok normatif seni fiksi atau retorika. Sebagai satu wujud, dia kemungkinan menyusul keaksaraan, dengan beberapa karya paling dahulu diatur dalam dan didukung oleh adat lisan; karena itu ini sebagai contoh sastra paling dahulu.

Prosa

Prosa ialah wujud bahasa yang mempunyai sintaksis biasa dan perkataan alami dibanding susunan berirama; dalam masalah ini, bersama dengan pengukurnya dalam kalimat dibanding baris, itu berlainan dari puisi. Mengenai perubahan riwayat prosa, Richard Graff menulis jika ”

Novel: Cerita prosa fiksi yang panjang.

Novella: Novel berada di di antara novel dan narasi pendek; penerbit Melville House mengelompokkannya sebagai “terlampau pendek menjadi sebuah novel, terlampau panjang menjadi sebuah narasi pendek.”

Narasi pendek: masalah dalam mendeskripsikan “narasi pendek” sebagai wujud ialah bagaimana, atau apa seorang harus, membandingkannya dari cerita pendek mana saja. Lepas dari ukuran yang lain, beragam pakar teori sudah merekomendasikan jika narasi pendek mempunyai materi pelajaran atau susunan yang khas; dialog ini kerap menempatkan wujud dalam beberapa jalinan dengan novel.

Sinetron

Sinetron ialah kreasi sastra yang diperuntukkan untuk atraksi.

Jenis- Jenis Puisi: 3 Wujud Puisi Yang Perlu Anda Kenali

Jenis-Jenis Puisi: 3 Wujud Puisi Yang Perlu Anda KenaliPuisi ialah wujud seni yang, untuk mayoritas sejarahnya, sudah ditetapkan oleh bagaimana dia patuhi (atau melawan) tradisinya sendiri. Dan sisi dari adat yang kaya itu ialah beberapa bentuk puisi yang diperjuangkan oleh penulis-penulis terpenting tiap angkatan. Untuk pahami ke mana puisi akan dibawa seterusnya, pembaca dan penulis baiknya tahu darimanakah puisi itu berasal.

Dalam tutorial Reedsy ini, kita akan mengulas apa yang dibutuhkan untuk menulis dan mengeluarkan puisi. Tetapi janganlah sampai kita lari saat sebelum jalan, pertama kali kita harus jadi dekat dengan beberapa muka seni lisan yang luar biasa…

Dalam kata lain, berikut 15 tipe puisi yang penting dipahami semuanya orang:

Jenis- Jenis Puisi: 3 Wujud Puisi Yang Perlu Anda Kenali

1. Soneta

Penemuan soneta pertama kalinya diakreditasi oleh penyair Sisilia era ke-3 belas Giacomo da Lentini, yang membuat wujud sebagai langkah bagus untuk ekspresikan ‘cinta sopan’. Wujud puisi ini umumnya ditujukan untuk ekspresikan ‘cinta terlarang’ di pengadilan (pikir ‘wanita bangsawan jatuh hati dengan pengawal’) dan itu ialah jenis tertentu pada waktu itu.

Macam kekinian lebih dekat sama Soneta Glanmore Seamus Heaney, di mana dia ambil sinetron yang diharap dari soneta dan memainkan dengan menulis mengenai duniawi.

Dua soneta yang umum dinamakan untuk pegiat mereka yang terpopuler: William Shakespeare dan penyair era ke-14, Petrarch. Walau ke-2 nya mempunyai panjang empat belas baris, ke-2 nya mempunyai set ketentuan yang lain:

Apa yang membuat soneta Shakespeare?
Susunan: Empat belas baris pentameter iambik.

Tiga kuatrain (4 baris), dituruti oleh bait (dua baris).
Kuplet paling akhir menyuguhkan volta (alias twist tematik) atau ringkasan.
Pola sajak: ABAB CDCD EFEF GG.

Wujud sama dalam budaya lain: Onegin stanza / oneginskaya strofa (Rusia), Quatorzain (Prancis, kuno).

Apa yang membuat soneta Petrarchan?
Susunan: Empat belas baris, dipisah jadi dua bait, dalam pentameter iambik (secara tradisionil).

Bait pertama: delapan baris (satu oktaf) ajukan pertanyaan atau ajukan argument
Bait ke-2 : enam baris (satu setet) jawab pertanyaan itu.
Volta datang antara garis ke-8 dan ke-9
Meteran: pentameter Iambik (tradisionil).

Pola sajak: ABBA ABBA CDECDE

Wujud sama dalam budaya lain: Onegin stanza / oneginskaya strofa (Rusia), Quatorzain (Prancis, kuno).

Contoh Shakespeare: “Sonnet 18” oleh William Shakespeare
Haruskah saya membandingkanmu dengan hari musim panas?

Kamu lebih elok dan semakin tenang:

Angin ribut memang mengguncangkan tunas kecintaan bulan Mei,

Dan sewa musim panas mempunyai tanggal yang terlampau pendek;

Kadang terlampau panas mata surga berkilau,

Dan kerap kali kulit emasnya menurun;

Dan tiap adil dari adil kadang turun,

Secara kebenaran atau haluan alam yang berbeda tidak terpangkas;

Tetapi musim panas abadimu tidak sirna,

Pun tidak kehilangan hak punyamu;

Maut tidak membual jika kamu mengelana di bawah lindungannya,

Saat dalam garis kekal ke waktu Anda tumbuh:

Sepanjang pria dapat bernapas atau mata dapat menyaksikan,

Panjang usia ini, dan ini memberimu hidup.

Contoh Petrarchan: “Bagaimana Saya Menyukaimu? (Soneta 43)” oleh Elizabeth Barrett Browning
Bagaimana saya menyukaimu? Diamkan saya hitung triknya.

Saya menyukaimu sampai ke kedalaman dan keluasaan dan ketinggian

Jiwaku dapat meraih, saat berasa tidak kelihatan

Untuk maksud kehadiran dan karunia yang bagus.

Saya menyukaimu sampai tingkat tiap hari

Keperluan paling tenang, oleh matahari dan sinar lilin.

Saya menyukaimu dengan bebas, karena pria usaha untuk betul.

Saya menyukaimu murni, karena mereka beralih dari sanjungan.

Saya menyukaimu dengan semangat yang digunakan

Dalam duka cita lamaku, dan dengan kepercayaan periode kecilku.

Saya menyukaimu dengan cinta yang kelihatannya lenyap

Dengan beberapa orang kudus saya yang lenyap. Saya menyukaimu dengan napas,

Senyuman, air mata, sejauh hidupku; dan, bila Tuhan pilih,

Saya namun menyukaimu lebih bagus sesudah kematian.

2. Ode

Pernah jadi benar-benar semangat mengenai buku baru yang Anda tunggu-tunggu untuk memperolehnya, atau games baru dengan grafis hebat itu, hingga Anda cuma ingin memberitahu semuanya orang mengenainya? Nach, penyair sudah berada di sana bersama Anda sepanjang beratus-ratus tahun, mereka bahkan juga membuat wujud puisi khusus untuk beri pujian beberapa hal yang menurutnya betul-betul mengagumkan. (Walau secara bersejarah, mereka kemungkinan tidak menulis mengenai games.)

Hal yang sangatlah baik!
Berlainan dengan wujud puisi awalnya, ode ialah bait liris yang diperuntukkan ke orang, tempat, benda, atau kejadian tertentu. Kenyataannya, itu tidak cukup dengan rileks mengulas hal opsi; itu dicatat dalam sanjungan yang sulit dari hal tersebut. Istilah ‘ode’ datang dari bahasa Yunani Kuno dḗ (atau ‘aoidē’), yang memiliki arti ‘lagu’ — peluang menggambarkan asal mula wujud itu sebagai wujud musik yang menguasai.

Ada dua subkategori classic ode: Pindaric dan Horatian — ke-2 nya ikuti pola rima ABABCDECDE. Tetapi, ode kontemporer condong lebih tidak teratur.

Apa yang membuat ode pindaric?
Susunan: Secara tradisionil dipisah jadi tiga sisi bait; strophe (dua baris plus diulangi sebagai satu unit), antistrophe yang serasi secara metrik (serupa dengan bait, tapi dengan kontradiksi tematik), dan epode (akhiri puisi secara tematis, dan mempunyai mtr. dan panjang yang lain dengan bait sebelumnyasebagai).

Mtr.: Diikuti dengan panjang garis yang tidak teratur.

Sajak: ABABCDECDE

Apa yang membuat ode Horatian?
Susunan: Dicatat dalam rangkaian bait atau kuatrain, secara tematis melingkupi episode intim di kehidupan setiap hari. Ode tidak teratur bisa ikuti susunan apa saja.

Meteran: Opsi penyair, tapi pola rima dan meteran harus stabil.

Pola sajak: ABABCDECDE. Odes tidak teratur tidak mempunyai skema yang diputuskan.

Apa yang membuat ode tidak teratur?

Susunan: Tidak ada wujud yang ketat, susunan dan skema syair jangan tidak teratur.

Meteran: Seperti judulnya, meteran dapat tidak teratur.

Pola sajak: Umumnya memiliki irama, tapi peletakan sajak ialah opsi penyair.

Konsentrat ode Pindaric: “Ode To Aphrodite” oleh Sappho
Aphrodite tanpa kematian, bertahta di bunga,
Putri Zeus, O penyihir yang menakutkan,
Dengan duka cita ini, dengan duka cita ini, leburkan semangatku
Nyonya, tak lagi!

Dengar kembali suaranya! Wahai dengar dan dengarkan!
Mari, seperti pada pulau itu fajar kau tiba,
Mengepul di mobilmu yang terlilit ke Sappho
Keluar ayahmu

Rumah emas dalam kasihan!… Saya ingat:
Armada dan burung pipitmu menarikmu, memukuli
Mengencangkan sayap mereka di atas panen yang gelap,
Di bawah langit pucat,

kilat selekasnya! Dan kamu, yang terberkati dan paling berkilau,
Tersenyum dengan kelopak mata kekal, menanyakan padaku:
‘Gadis, ada apakah denganmu? Atau karenanya
Terpanggil bagiku?

Konsentrat ode Horatian: “Ode to a Nightingale” oleh John Keats
Hatiku sakit, dan mati rasa mengantuk berasa sakit

Hati saya, seakan-akan saya sudah minum hemlock,

Atau kosongkan opiat pijakl ke aliran pembuangan

Semenit berakhir, dan bangsal Lethe sudah terbenam:

Bukan lantaran iri pada kebahagiaanmu,

Tetapi terlampau berbahagia dalam kebahagiaanmu,

Itu kamu, Dryad bersayap enteng dari pohon-pohonan

Dalam beberapa plot yang merdu

Dari hijau beechen, dan bayang-bayang yang tidak terhitung banyaknya,

Singest musim panas dalam keringanan penuh kerongkongan.

Baca Juga; Cara Menulis Puisi: Kiat Pemula dari Penyair yang Diterbitkan 2022

O, untuk draf vintage! itu telah

Kece telah lama di bumi yang paling dalam,

Mencicip Flora dan hijau perdesaan,

Menari, dan lagu Provençal, dan keceriaan yang terbakar matahari!

O untuk gelas yang sarat dengan Selatan yang hangat,

Sarat dengan kebenaran, sang Hippocrene yang merona,

Dengan gelembung manik-manik yang mengedipkan mata di pinggirnya,

Dan mulut bernoda ungu;

Supaya saya dapat minum, dan tinggalkan dunia tidak kelihatan,

Dan bersamamu lenyap ke rimba yang redup:

Konsentrat ode tidak teratur: “Ode to the West Wind” oleh Percy Bysshe Shelle
Saya

O Angin Barat yang liar, kamu mengisap kehadiran Musim Luruh,

Kamu, yang hadirnya tidak kelihatan daun-daunnya mati

Didorong, seperti hantu dari penyihir yang larikan diri,

Kuning, dan hitam, dan pucat, dan merah repot,

Banyak orang yang terserang penyakit sampar: Wahai kamu,

Siapakah yang naik kereta ke arah tempat tidur musim dingin yang gelap?

Benih bersayap, di mana mereka tiduran dingin dan rendah,

Masing-masing seperti mayat dalam pendamnya, sampai

Adikmu musim semi yang biru akan meletus

Keterangannya di atas bumi yang mimpi, dan isi

(Mengemudi kuncup manis seperti temanan untuk memberikan makan di udara)

Dengan warna dan berbau yang hidup polos dan berbukit:

Wild Spirit, seni yang bergerak ke mana saja;

Perusak dan pemelihara; dengar, oh dengar!

3. Balada

Sementara mayoritas pembaca kekinian kemungkinan lebih dekat dengan balada kemampuan tahun 80-an dibanding kreasi penyair Inggris menengah – puisi, budaya, dan musik sama seperti yang kita mengenal saat ini akan tergantung pada wujud ini.

Balada dibuat untuk bercerita sebuah narasi secara gampang dikenang. (Pernah dengar mengenai main hakim sendiri Robin Hood? Anda kemungkinan tidak paham bila legendanya tidak di turunkan dalam balada era ke-14 !)

“Mereka akan menyanyikan lagu tentangmu satu hari kelak…”
Walau ditenarkan oleh penyair Inggris dan Irlandia, nama ini sebetulnya datang dari balada chanson Prancis era tengah (memiliki arti ‘lagu dansa’) — dan tidak susah untuk menyaksikan keserupaan di antara irama dan susunan wujud ini dan musik kekinian:

Lentur dan dengar, tuan-tuan,

Itu ialah darah yang lahir bebas;

Saya akan bercerita mengenai seorang yeoman yang bagus,

Namanya Robin Hood.

Sebuah Gest dari Robyn Hode, ed. Fransiskus James Anak.

Walau bukan roti dan mentega untuk beberapa penulis era ke-2 puluh satu, juara penyair AS tahun 1985 Gwendolyn Brooks sudah disanjung karena kepenguasaannya berbentuk puitis ini. Balada sekarang ini bisa secara mudah dideteksi dengan kuatrainnya (stanza empat baris) dan pola rima melodi yang simpel – direncanakan supaya sesuai iringan musik.

Apa yang membuat balada?

  • Susunan: Tiap panjang, umumnya dicatat dalam kuatrain.
  • Meteran: Secara tradisionil, mereka dicatat dalam baris berganti-gantian dari iambik tetrameter (delapan suku kata) dan iambik trimeter (enam suku kata).
  • Pola rima: ABAB atau ABCB, terkadang ABABBCBC.
  • Wujud sama di budaya lain: Vaar (Punjabi), Corrido (Meksiko).
  • Contoh balada: “A Ballad of Hell” oleh John Davidson
    ‘Surat dari cintaku ini hari!

Oh, tidak tersangka, banding sayang!’

Ia teteskan air mata berbahagia,

Dan pecahkan segel merah tua.

‘Cintaku, tidak ada kontribusi di bumi,

Tidak ada kontribusi di surga; lonceng orang mati

Harus tol pernikahan kami; perapian pertama kami

Tentu lantai neraka yang diaspal secara baik.’

Cara Menulis Puisi: Kiat Pemula dari Penyair yang Diterbitkan 2022

Cara Menulis Puisi: Kiat Pemula dari Penyair yang Diterbitkan 2022 – Pernah bertanya-tanya bagaimana cara menulis puisi? Untuk penulis yang ingin menggali lebih dalam, menulis sajak memungkinkan Anda menyaring pasir pengalaman Anda untuk secercah wawasan baru. Dan jika Anda melakukannya untuk alasan yang tidak terlalu tinggi, membentuk bait dari awal hingga akhir dapat mengajari Anda untuk bersenang-senang dengan bahasa dengan cara yang benar-benar baru.

Untuk membantu mengungkap seni halus menulis syair, kami mengobrol dengan editor Reedsy (dan penyair yang diterbitkan) Lauren Stroh. Bersama-sama, kami telah menyusun 8 langkah ini untuk cara menulis puisi:

Cara Menulis Puisi: Kiat Pemula dari Penyair yang Diterbitkan 2022

Pikirkan Titik Awal Anda

Jika Anda berjuang untuk cara menulis puisi Anda secara berurutan dari baris pertama hingga terakhir, trik yang baik adalah membuka dengan titik awal mana pun yang dapat digunakan otak Anda saat ia belajar berpikir dalam syair.

Titik awal Anda bisa berupa baris atau frasa yang ingin Anda kerjakan ke dalam puisi Anda, meskipun tidak harus berbentuk bahasa sama sekali. Itu mungkin gambaran di kepala Anda, sekhusus ikal rambut di telinga putri Anda saat dia tidur, atau seluas laut. Itu bahkan bisa menjadi perasaan rumit yang ingin Anda render dengan presisi — atau mungkin itu adalah memori yang Anda kembalikan lagi dan lagi. Pikirkan titik awal ini sebagai “mengapa” di balik puisi Anda, dorongan Anda untuk menulisnya sejak awal.

Jika Anda khawatir titik awal Anda tidak cukup besar untuk mendapatkan keseluruhan puisi, berhentilah di situ. Bagaimanapun, raksasa sastra telah memeras ayat dari setiap topik di bawah matahari, dari kekecewaan pasca-Odyssey Odysseus hingga buah prem dingin yang dimakan secara ilegal.

Seperti yang dilihat Lauren Stroh, pengalaman Anda lebih dari layak untuk diabadikan dalam syair.

“Saya pikir cara menulis puisi yang paling sukses mengartikulasikan sesuatu yang benar tentang pengalaman manusia dan membantu kita melihat dunia sehari-hari dengan cara baru dan menarik.”

Baca Juga; Apa yang Dimaksud Puisi? 2022 

Tulis Bebas dalam Prosa Terlebih Dahulu

Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi jika Anda kesulitan menulis baris yang beresonansi, mungkin mulailah dengan menulis prosa terlebih dahulu. Luangkan waktu ini untuk mempelajari gambaran, perasaan, atau tema di jantung puisi Anda, dan belajar untuk menjabarkannya dengan bahasa. Beri diri Anda kesempatan untuk merenungkan hal-hal sebelum benar-benar cara menulis puisi.

Luangkan waktu 10 menit dan tuliskan apa pun yang terlintas dalam pikiran ketika Anda memikirkan titik awal Anda. Anda dapat menulis dalam paragraf, mencoret poin-poin, atau bahkan membuat sketsa peta pikiran. Tujuan latihan ini bukan untuk menghasilkan garis besar: ini untuk menghasilkan kumpulan bahan mentah, repertoar fragmen yang terhubung secara longgar untuk digunakan saat Anda menyusun puisi Anda dengan sungguh-sungguh.

Diamkan kritik batin Anda untuk saat ini
Dan karena ini adalah bahan mentah, hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah menyensor sendiri. Dapatkan diri Anda mencemooh pergantian frasa, terlalu memikirkan perangkat retoris, atau menggerutu secara mental, “Metafora ini tidak akan pernah berhasil menjadi draf akhir”? Katakan pada kritikus batin itu untuk diam untuk saat ini dan tetap mencatatnya. Anda mungkin bisa memperbaiki ide yang ceroboh dan tidak masuk akal itu menjadi garis yang tajam dan pedih.

Pilih Bentuk dan Gaya Puisi Anda

Apakah Anda telah menulis bebas menuju awal atau Anda memiliki beberapa baris yang ditulis, sebelum Anda menyelesaikan seluruh draf pertama puisi Anda, luangkan waktu untuk memikirkan bentuk dan gaya.

Bentuk puisi sering membawa banyak makna di luar “aturan” struktural yang ditawarkan penulis. Pola rima soneta — dan pengaruh Shakespeare atas bentuknya biasanya cocok untuk pernyataan cinta yang penuh gairah, baik riang maupun suram. Di sisi lain, puisi akrostik seringkali lebih nakal karena makna rahasia yang tersembunyi di depan mata.

Bahkan jika materi Anda meminta puisi tanpa batasan formal, Anda tetap harus memutuskan tekstur dan nada bahasa Anda. Bagaimanapun, sajak bebas memiliki bentuk yang beragam seperti novel, mulai dari maksimalisme Walt Whitman yang terengah-engah hingga penghematan yang keren dari H.D. Di mana, pada spektrum ini, puisi Anda akan jatuh?

Memilih bentuk dan nada untuk puisi Anda sejak dini dapat membantu Anda bekerja dengan semacam struktur untuk memberi lebih banyak makna pada baris Anda. Dan jika Anda telah menggunakan tulisan bebas untuk menghasilkan beberapa bahan mentah untuk diri Anda sendiri, sebuah struktur dapat memberi Anda panduan yang Anda butuhkan untuk mengatur catatan Anda menjadi sebuah puisi.

Baca untuk Inspirasi

Puisi bukanlah buku nonfiksi atau novel sejarah: Anda tidak perlu mengumpulkan banyak penelitian untuk menulis yang bagus. Konon, sedikit membaca di luar dapat mencegah blok penulis dan membuat Anda tetap terinspirasi selama proses penulisan.

Buat silabus pendek yang dipersonalisasi di sekitar bentuk dan subjek puisi Anda. Katakanlah Anda sedang menulis puisi bebas yang kaya secara indrawi dan linguistik tentang hubungan kecemburuan timbal balik antara ibu dan anak perempuan. Dalam hal ini, Anda akan ingin membaca beberapa cara menulis puisi kunci Imagist, di samping beberapa puisi yang menggambarkan visi rumit menjadi orang tua dalam istilah yang tidak sentimental.

Menulis untuk Satu Audiens Anda

Bahkan dengan persiapan, tekanan untuk benar-benar menghasilkan syair masih dapat membangkitkan metrofobia batin Anda (atau ketakutan akan puisi). Bagaimana jika orang tidak mengerti atau bahkan salah menafsirkan apa yang Anda coba katakan? Bagaimana jika mereka tidak tertarik dengan pekerjaan Anda? Untuk menjaga kecemasan “Saya benar-benar percaya bahwa penyair dapat menentukan validitas kesuksesan mereka sendiri jika mereka diubah oleh karya yang mereka hasilkan sendiri; jika mereka ditantang olehnya; atau jika itu mempertanyakan etika mereka, kebiasaan mereka, atau hubungan mereka dengan dunia. dunia yang hidup. Dan secara pribadi, hidup saya pasti telah diubah oleh garis-garis tertentu saya memiliki keberanian untuk berpikir dan kemudian menulis dan saat-saat itu adalah ketika saya merasa paling seperti saya telah berhasil.”

Anda mungkin akhirnya memoles pekerjaan Anda jika Anda memutuskan untuk menerbitkan puisi Anda di telepon. (Jika Anda melakukannya, periksa panduan ini untuk tip dan daftar majalah yang harus Anda kirimkan.) Tetapi saat draf pertama Anda menyatu, perlakukan itu seperti itu dimaksudkan untuk mata Anda saja.

Baca puisimu dengan lantang

Puisi yang bagus tidak harus indah: mungkin keindahan melodi yang mudah bukanlah tujuan Anda. Namun, itu harus menjadi hidup di halaman dengan ritme yang dibuat secara sadar, apakah seperti himne atau sumbang. Untuk mencapainya, baca puisi Anda dengan lantang — pertama, baris demi baris, dan kemudian semuanya bersama-sama, sebagai teks lengkap.

Mencoba setiap baris di telinga Anda dapat membantu Anda menimbang pilihan antara sinonim — membuat Anda memperhatikan, katakanlah, suara encer dari “glasial”, kerapuhan “es”, soliditas “dingin”.

Membaca dengan keras juga dapat membantu Anda memecahkan masalah jeda baris yang terasa tidak benar. Apakah antreannya panjang secara tidak wajar, memaksa Anda untuk terburu-buru melewatinya atau berhenti di tengah untuk menarik napas dengan tergesa-gesa? Jika demikian, apakah Anda menyukai efek destabilisasi itu, atau apakah Anda benar-benar ingin memberi ruang bagi pembaca untuk bernapas? Menguji variasi ini dengan lantang mungkin merupakan satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan seperti ini.

Apa yang Dimaksud Puisi? 2022

Apa yang Dimaksud Puisi? 2022 – puisi, sastra yang menghidupkan kesadaran imajinatif terpusat pengalaman dari atau tanggapan emosional tertentu lewat bahasa yang diputuskan dan ditata untuk arti, suara, dan ritmenya.

Puisi ialah subyek yang luas, setua riwayat dan yang lebih tua, datang di mana saja agama datang, mungkin di bawah beberapa definisi—bentuk dasar dan khusus bahasa tersebut. Artikel ini cuma berniat untuk memvisualisasikan pada umumnya karakter-sifat tertentu puisi dan pertimbangan puitis secara kemungkinan dipandang seperti model pemikiran yang mandiri dalam makna tertentu. Dengan alami, tidak tiap adat atau tiap macam lokal atau pribadi dapat atau perlu dimasukkan, tapi artikel itu memvisualisasikan dengan contoh puisi yang sekitar di antara sajak anak-anak dan epik. Artikel ini mengulas kesusahan atau ketidakmungkinan mendeskripsikan puisi; kenalan manusia yang dekat dengannya ide wujud dalam puisi sebagai langkah berpikir dan sedikit yang dapat disebutkan dalam prosa mengenai semangat puisi.

Apa yang Dimaksud Puisi? 2022

Usaha untuk Mendeskripsikan Puisi

Puisi ialah langkah lain memakai bahasa. Kemungkinan dalam beberapa awalnya hipotetis hal tersebut salah satu langkah memakai bahasa atau cuma bahasa tout court, prosa jadi turunan dan tandingan yang lebih muda. Baik puisi atau bahasa secara model dipandang punya ritus dalam warga pertanian awal; dan puisi terutamanya, sudah di-claim, ada sebelumnya berbentuk mantra magic yang dibacakan untuk pastikan panen yang bagus. Apa saja kebenaran tesis ini, dia mengaburkan ketidaksamaan yang bermanfaat di saat mulai ada kelas object terpisah yang disebutkan puisi, yang bisa dikenal, beberapa objek ini tak lagi dipandang karena peluang karakter penumbuh ubi, dan fenomena seperti itu. karena mereka kemungkinan dipandang sanggup sudah pensiun untuk lakukan usahanya pada jiwa manusia dan tidak langsung di dunia alam di luar.

Secara resmi, puisi bisa dikenal dari keterikatannya yang semakin besar pada minimal satu patokan lebih, baris, dibanding yang ada dalam formasi prosa. Ini mengganti penampilannya di halaman; dan nampaknya terang jika beberapa orang ambil kode dari performa yang berbeda ini, membaca dengan suara keras dengan suara yang paling berlainan dari suara biasa mereka, karena mungkin, sama seperti yang disebutkan Ben Jonson, puisi “bicara cukup di atas mulut manusia.” Bila, sebagai ujian deskripsi ini, beberapa orang dipertunjukkan puisi yang diciptakan sebagai prosa, tersering rupanya mereka akan membaca hasilnya sebagai prosa karena hanya seperti terlihat itu; yang memiliki arti jika mereka tak lagi dibantu saat membaca mereka oleh kesetimbangan dan perubahan garis dalam hubungannya dengan napas dan sintaksis.

Itu ialah pengertian minimum tetapi kemungkinan tidak seutuhnya tidak informatif. Kemungkinan cuma itu yang perlu dicoba dalam sebuah pengertian. Puisi ialah apa yang ada karena kelihatan semacam itu, dan kelihatan semacam itu karena kedengar semacam itu dan kebalikannya.

Puisi dan Prosa

Argumen orang inginkan sebuah pengertian untuk mengurusi kasus tepian, dan berikut yang pengertian, seakan-akan, tidak kerjakan. Maknanya, bila seorang bertanya pengertian puisi, tentu tidak pernah menyaksikan salah satunya object yang disebutkan puisi yang disebutkan merealisasikan puisi; kebalikannya, ia cukup percaya apa puisi pada dasarnya, dan argumennya inginkan pengertian ialah karena kejelasannya sudah dilawan oleh seseorang atau ia ingin mengurusi peluang atau terlihat pengecualian karena itu: karena itu pertikaian kekal mengenai membandingkan puisi dari prosa, yang cukup seperti membandingkan hujan dari salju — semuanya orang lumayan mampu melakukan, tetapi ada banyak cuaca yang tidak ke-2 nya.

Beberapa hal yang logis sudah disebutkan pada pertanyaan itu. Penyair T.S. Eliot menyampaikan jika sisi dari kesusahannya berada pada realita jika ada istilah tehnis syair yang mengikuti istilah puisi, sementara tidak ada istilah tehnis yang sama dengan untuk membandingkan sisi mekanis dari prosa dan membuat jalinan jadi simetris. Penyair Prancis Paul Valéry menjelaskan jika prosa jalan, puisi menari. Memang, dua istilah asli, prosus dan versi, masing-masing memiliki arti, “maju terus” dan “kembali”; dan ketidaksamaan itu memperlihatkan kecondongan puisi pada perulangan, macam, dan tindakan tambahan dari beberapa hal dan topik yang lain pada sebuah wujud berulang-ulang seperti bait atau bait.

Penyair Amerika Robert Frost menjelaskan secara cerdik jika puisi ialah apa yang ketinggalan dalam terjemahan, yang memperlihatkan persyaratan pembaruan yang nyaris ilmiah: bila sangsi, terjemahkan; apa saja yang ada ialah prosa, bekasnya ialah. Tetapi untuk pengertian yang demikian kronis, pengecualian yang terang ialah yang mengagetkan dan luar biasa: beberapa puisi paling besar di dunia berada di Authorized atau King James Version of the Bible, yang tidak cuma terjemahan tapi juga, seperti keberadaannya pada media bikin, tidak bisa dideteksi dengan syair atau prosa dengan bahasa Inggris tapi rather dengan irama karena suatu hal untuk ke-2 nya.

Kemungkinan ada langkah yang lebih bagus untuk ajukan pertanyaan dengan test simpel yang disentil di atas. Saat orang dihidangkan dengan rangkaian sisi yang diambil dengan acuh tidak acuh dari puisi dan narasi tapi semua diciptakan sebagai prosa, mereka akan memperlihatkan kecondongan menguasai untuk mengenali segala hal yang mereka bisa jadi prosa. Ini akan betul, cukup mengagetkan, bahkan juga bila puisi itu berima dan akan kerap betul bahkan juga bila puisi dalam formasi tipografi aslinya tidak asing untuk mereka.

Argumennya terlihat benar-benar simpel: pembaca mengenal puisi dari performanya di halaman, dan mereka menyikapi pakta di mana mereka mengenalnya dengan membacanya keras-keras dengan suara suara yang paling berlainan dari yang mereka aplikasikan pada prosa (yang, memang , mereka jarang-jarang membaca dengan keras benar-benar). Harus dipertambah jika mereka membuat ketidaksamaan ini tanpa membaca dengan keras; bahkan juga dalam kesunyian mereka memberi sebuah puisi perhatian yang lain atas sesuatu yang mereka beri pada prosa dalam dua langkah khususnya: dalam suara dan kecepatan.

Ketidaksamaan Khusus

Bukannya mencemaskan pengertian selanjutnya, kemungkinan sebagai kontribusi dan pencahayaan untuk memperlihatkan ketidaksamaan yang terang dan kuat di antara prosa dan puisi dengan perbedaan. Dalam beberapa bagian berikut seorang penulis prosa dan seorang penyair bicara mengenai subyek yang serupa, makin tua.

Saat sebelum berkeberatan jika perbedaan simpel mustahil meliputi semua bentang puisi dan prosa yang kemungkinan dibanding, pembaca harus menimbang sesaat ketidaksamaan apa yang diperlihatkan. Bagian-bagiannya anehnya paralel, karena itu sepadan, bahkan juga dalam makna formal; karena ke-2 nya terbagi dalam beberapa poin daftar dengan judul umum makin tua. Ketidaksamaan yang berarti ialah suara, kecepatan, dan object perhatian. Bila sisi prosa tertarik dengan karakter netral, material, terarah proses dari, dan puisi tertarik dengan apa yang hendak diartikan proses itu untuk seorang yang melewatinya, itu bukan kebenaran, tapi esensi; bila seorang membaca sisi prosa dengan ketertarikan untuk mendapatkan info, menulis konstruksi paralel tanpa dipengaruhi olehnya baik pada suara atau kecepatan, dalam membaca puisi dengan rasa gravitasi dan keseriusan yang lumayan besar, itu sebagai akar. Seorang bisa menjelaskan sesingkat kemungkinan jika ketidaksamaan di antara prosa dan puisi paling menonjol diperlihatkan dalam dua pemakaian kata kerja “jatuh”:

Untungnya, bila puisi nyaris mustahil untuk diartikan, benar-benar gampang untuk mengenalnya dalam pengalaman; bahkan juga anak-anak yang tidak terdidik juga jarang-jarang meragukannya saat ada:

Kemungkinan ada berkeberatan jika syair kecil ini kurang cukup penting dan memiliki bobot untuk jadi contoh puisi. Harus dikenang, bagaimana juga, jika itu sudah memberikan orang kesenangan hingga mereka terus menjelaskannya sampai dan kemudian dicatat, nyaris dua era lalu. Syair itu sudah bertahan, dan keberlangsungannya ada hubungan dengan kesenangan, dengan kegembiraan dan saat lagi masih hidup, berapakah banyak kreasi bahasa yang mengagumkan, beberapa buku sains, filsafat, teologi—telah turun, sepantasnya atau mungkin tidak, jadi debu dan keheningan. Terang, dia mempunyai wujud, formasi suara dalam hubungannya dengan pemikiran yang entahlah bagaimana membuat omong kosong yang membahagiakan jadi tertutup, komplet, dan tentukan. Tetapi permasalahan wujud yang cukup kacau-balau ini pantas mendapatkan judul dan contoh untuk dirinya.

Wujud Dalam Puisi

Beberapa orang sekarang ini yang bicara mengenai wujud dalam puisi nyaris selalu memiliki arti external seperti ukuran reguler dan sajak, dan tersering mereka berniat untuk singkirkan ini untuk kebebasan yang mereka kira harus ikuti tiadanya wujud dalam artian terbatas ini. Tapi pada realitanya sebuah puisi yang cuma mempunyai sesuatu akan disangsikan menariknya bahkan juga bila itu dapat exist. Dalam jalinan ini, penyair J.V. Cunningham bicara mengenai “konvergensi wujud, dan wujud aturan yang lain.

Ini ialah kebenaran wujud yang mengamankan puisi itu.” Karena puisi terbagi dalam beberapa bentuk intern dan cendekiawan dan beberapa bentuk yang dipaksa secara external dan telah ada awalnya tiap contoh tertentu, dan ini cukup tanpa ukuran dan sajak yang teratur; bila beberapa bentuk cendekiawan tidak ada, seperti pada syair kartu perkataan dan jingle iklan, tidak ada pukulan dan gebrakan yang hendak penuhi kemauan.

Benar-benar tidak bisa diambil kesimpulan jika penyair membuat puisinya dengan analitis yang meletihkan di atas untaiannya. Semua tekanan, kebalikannya, ialah jika ia tidak membuat daftar 8 atau 10 wujud dan membuatnya jadi sebuah puisi; memungkinkan itu “barusan tiba padanya.” Tapi contoh bisa berperan untuk memperlihatkan seberapa banyak model pemikiran yang jalan bersama dalam pelafalan sinetron tersurat ini dan kemelut antara banyak peluang sentimen yang kemungkinan ada sebagai respon padanya.

Dengan langkah ini, dengan kebenaran beberapa bentuk yang mengamankan puisi itu, orang bisa menyaksikan bagaimana jawab pertanyaan yang kerap ada mengenai walau pertimbangan mereka biasa, mereka sendiri secara misteri tidak. Seorang bisa menjawab berdasar contoh dan ringkasan yang dibuat darinya jika sebuah puisi bukan pemikiran tetapi pemikiran: bicaralah dengannya, dan dia akan bicara kembali, memberitahu Anda beberapa hal yang kemungkinan sudah Anda pikir sendiri tetapi entahlah bagaimana tidaklah sampai menjadikan satu mereka.

Tidak disangsikan kembali puisi ialah mode yang lebih simpel untuk pemikiran. Tetapi mungkin menjadi satu diantara mode terbaik yang ada. Tetapi, pada topik besar ini, akan lebih bagus untuk meneruskan tidak dengan pengertian tapi dengan perumpamaan dan interpretasi.