Kata “Sastra Lama” menggambarkan karya sastra yang ditulis pada masa lampau, sebelum modernitas sastra muncul. Sastra Lama di Indonesia mencakup berbagai genre, antara lain puisi, pantun, gurindam, hikayat, babad, dan masih banyak lagi. Karya-karya ini berfungsi sebagai metode pendidikan, pengajaran moral, pelestarian sejarah dan budaya, serta hiburan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kekayaan sastra tradisional Indonesia, ciri-cirinya, dan dampaknya terhadap sastra kontemporer dan kehidupan masyarakat.
Kualitas Sastra Klasik
Ada sejumlah ciri yang membedakan sastra klasik dengan tulisan kontemporer. Beberapa ciri yang umum pada tulisan lama antara lain sebagai berikut:
Lisan dan Tulisan:
Sebelum dicatat secara tertulis, sebagian besar karya Sastra Lama disebarkan secara lisan. Hal ini terutama berlaku pada puisi dan sajak, yang sering dibacakan atau dinyanyikan pada berbagai acara dan kesempatan.
Bahasa dan Gaya:
Dibandingkan dengan bahasa modern, Sastra Lama sering kali menggunakan bahasa klasik atau kuno. Biasanya banyak terdapat simbolisme dan referensi dalam literatur.
Fungsi Didaktik:
Mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika adalah tujuan didaktik dari banyak karya Sastra Lama. Misalnya saja gurindam dan dongeng yang seringkali memberikan pelajaran tentang kehidupan yang benar dan baik.
Sejarah dan Mitologi:
Tema sejarah dan mitologi sering digabungkan dalam tulisan kuno dan Sastra Lama. Misalnya, kisah pahlawan dan raja yang dipadukan dengan mitos dan legenda dapat ditemukan dalam hikayat dan kronik.
Anonimitas pencipta:
Identitas pencipta banyak karya Sastra Lama masih belum diketahui. Hal ini diakibatkan oleh kebiasaan menulis yang lazim pada masa itu, yang mengutamakan identitas kelompok dan berbagi karya dibandingkan pengakuan individu.
Gaya Sastra Lama
Puisi:
Puisi adalah jenis Sastra Lama dengan empat baris yang berima secara konsisten di setiap bait. Puisi sering digunakan untuk menceritakan kisah panjang, memberikan nasihat, atau memberikan pelajaran moral.
Pantun:
Di kalangan masyarakat Melayu, Pantun merupakan Sastra Lama puisi empat baris yang sangat digemari. Pantun terdiri dari dua bagian: isi dan akhir, serta bersajak a-b-a-b. Pesan utama terkandung dalam konten, dengan pengambilan sampel berfungsi sebagai pendahuluan.
Gurindam:
Gurindam adalah Sastra Lama dengan gaya puisi tradisional dengan dua baris di setiap bait. Gurindam seringkali memberikan bimbingan atau bimbingan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Hikayat:
Hikayat adalah karya Sastra Lama yang menceritakan kisah kejadian luar biasa, sering kali menggabungkan mitos dan mitologi. Hikayat menceritakan kisah-kisah orang-orang legendaris, raja, dan pahlawan.
Kronik:
Sebuah karya Sastra Lama yang memuat anotasi atau kronik sejarah disebut kronik. Kronik, yang sering kali ditulis dalam bentuk prosa, mendokumentasikan momen-momen penting di masa lalu suatu negara atau wilayah tertentu.
Pengaruh Sastra Masa Lalu Terhadap Karya Kontemporer
Sastra Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh sastra sejarahnya. Topik, gaya, dan struktur karya Sastra Lama menjadi inspirasi bagi banyak penulis kontemporer. Berikut beberapa pengaruh signifikannya:
Pengayaan linguistik:
Kata-kata, idiom, dan gaya linguistik yang indah dan bermakna telah ditambahkan ke dalam bahasa Indonesia melalui karya Sastra Lama. Komponen-komponen ini sering digunakan oleh para penulis kontemporer untuk menambah kompleksitas dan kehalusan pada tulisan mereka.
Tema dan Moral:
Tema Sastra Lama seperti keberanian, cinta, persahabatan, dan konflik moral masih penting hingga saat ini dan sering kali dimasukkan ke dalam karya sastra baru. Penulis sering kali terinspirasi untuk menyampaikan pesan positif kepada pembaca melalui prinsip moral yang terdapat dalam sastra klasik.
Struktur dan Bentuk:
Bentuk puisi klasik seperti gurindam, syair, dan pantun masih sering digunakan dalam karya Sastra Lama. Selain itu, beberapa penulis memodifikasi struktur narasi hikayat dan kronik untuk menghasilkan karya orisinal dan inventif.
Identitas Budaya:
Pelestarian dan pemajuan kebudayaan Indonesia dibantu oleh karya-karya Sastra Lama. Sastra modern dapat berfungsi sebagai penghubung antara masa lalu dan masa kini serta menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya dengan menekankan pada dongeng klasik dan nilai-nilai kedaerahan.
Mengajar dan Melestarikan Sastra Lama
Agar generasi penerus dapat memahami dan menghargai warisan budayanya, perlu dilakukan upaya pelestarian dan edukasi Sastra Lama. Berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan:
Pengajaran di Sekolah:
Kurikulum di sekolah perlu memasukkan beberapa bacaan dari literatur klasik. Siswa dapat memahami sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Sastra Lama ini dengan mempelajarinya.
Digitalisasi Karya:
Pelestarian dan penyebaran karya Sastra Lama kepada publik dapat dibantu dengan digitalisasinya. Semakin banyak individu, baik domestik maupun internasional, memiliki akses terhadap karya sastra klasik berkat salinan digital.
Studi dan Publikasi:
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan konteks Sastra Lama, kajian akademis terhadap subjek tersebut harus dilakukan di masa depan. Setelah itu, temuan penelitian dapat diterbitkan dalam bentuk buku atau makalah ilmiah.
Festival & Acara Budaya:
Ketertarikan masyarakat terhadap warisan budaya mereka mungkin tergerak dengan mengadakan festival atau acara budaya yang mencakup pertunjukan atau pembacaan Sastra Lama. Pertemuan semacam itu juga dapat memberikan ruang kreatif dan kolaboratif bagi penulis dan seniman.
Kesimpulan
Sastra Lama memiliki makna estetika, moral, dan sejarah serta merupakan aset budaya yang tak ternilai harganya. Karya-karya tersebut masih relevan dan menginspirasi generasi sekarang meski sudah berusia ratusan tahun. Kami menghormati warisan budaya kami dan memperluas cakupan sastra dan budaya Indonesia dengan mempromosikan dan melestarikan Sastra Lama. Dengan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sastra klasik, kita dapat menjamin bahwa warisan budaya kita akan bertahan dan dihargai oleh generasi mendatang. Kita juga dapat menciptakan hubungan yang kuat antara masa lalu dan masa kini.